Kota Jambi – Proses seleksi kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Jambi tengah menjadi sorotan publik. Isu dugaan “tawar-menawar” atau permainan jabatan mencuat ke permukaan seiring berlangsungnya seleksi calon kepala sekolah (Kepsek) tingkat TK, SD, dan SMP negeri di daerah tersebut.
Informasi yang beredar menyebutkan adanya indikasi permainan dalam penentuan posisi kepala sekolah di sejumlah sekolah favorit. Hal ini memicu keresahan di kalangan tenaga pendidik dan pemerhati pendidikan.
Menanggapi isu tersebut, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Jaelani, menegaskan bahwa seluruh proses seleksi dilakukan sesuai prosedur yang berlaku dan diawasi oleh lembaga resmi.
> “Silakan kalau ada yang menuduh, tapi buktikan. Semua proses seleksi berjalan transparan dan menggunakan sistem CAT bekerja sama dengan BKN,” ujar Jaelani saat dikonfirmasi, Rabu (12/11/2025).
Jaelani menambahkan, seleksi kepala sekolah melibatkan serangkaian tahapan, mulai dari administrasi, tes kompetensi dengan sistem Computer Assisted Test (CAT), hingga wawancara. Ia memastikan tidak ada ruang bagi praktik jual beli jabatan di lingkup Dinas Pendidikan.
> “Kalau pun ada oknum yang mencoba bermain, itu tanggung jawab pribadi, bukan kebijakan dinas,” tegasnya.
Dinas Pendidikan juga memastikan bahwa seluruh tahapan seleksi dikawal oleh Inspektorat Kota Jambi guna menjamin transparansi dan integritas proses.
Sementara itu, Komisi IV DPRD Kota Jambi meminta agar seleksi kepala sekolah tidak sekadar formalitas. Dewan menekankan pentingnya profesionalisme dan objektivitas dalam penentuan jabatan agar tidak merusak kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan.
Dari total 291 peserta awal, sebanyak 284 peserta dinyatakan lolos ke tahap akhir untuk memperebutkan 192 posisi kepala sekolah di berbagai satuan pendidikan di Kota Jambi.
Jaelani menyebutkan, hasil akhir seleksi akan diumumkan secara terbuka kepada publik untuk mencegah spekulasi liar. “Kita ingin masyarakat tahu bahwa proses ini bersih, terbuka, dan sesuai aturan,” pungkasnya.
