Muaro Jambi – Dugaan tak sedap kembali mencuat dari lingkungan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi. Direktur RSUD Sungai Bahar, dr. Aang Hambali, dituding jarang masuk kerja dan hanya muncul sekali dalam seminggu.
Temuan ini diungkap langsung oleh LSM Jaringan Advokasi Rakyat Indonesia (JARI) Provinsi Jambi, yang melakukan investigasi lapangan selama beberapa hari.
Sekjen LSM JARI, Hendri, menyebutkan bahwa selama tiga hari berturut-turut timnya memantau aktivitas di RSUD Sungai Bahar namun tak pernah melihat kehadiran sang direktur.
> “Kami turun langsung ke lapangan selama tiga hari. Hasilnya, Direktur RSUD tidak pernah terlihat di tempat. Bahkan pegawai pun bilang kalau beliau jarang datang,” ungkap Hendri, Sabtu (20/7/2025).
Salah satu tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit tersebut juga membenarkan hal itu. Menurutnya, dalam sepekan, dr. Aang hanya hadir satu kali, itu pun dalam waktu singkat.
> “Biasanya datang hari Senin atau Jumat, sebentar saja. Siangnya sudah balik ke Jambi,” ujar sumber yang meminta namanya tidak disebut.
“Kalau pun datang dua kali seminggu, biasanya karena ada pejabat kabupaten atau tamu dari pusat,” tambahnya.
Hendri menilai perilaku tersebut mencerminkan pelanggaran berat terhadap kedisiplinan ASN sebagaimana diatur dalam PP Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Ia mendesak Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi segera turun tangan.
> “Ini jelas mencederai tanggung jawab sebagai pejabat publik. ASN dengan jabatan strategis seharusnya jadi teladan, bukan malah mangkir seenaknya. Kami minta Inspektorat jangan tutup mata,” tegasnya.
LSM JARI berjanji akan terus mengawal persoalan ini dan siap melaporkannya secara resmi ke aparat penegak disiplin bila tak ada langkah tegas dari instansi terkait.
Sementara itu, Plt Kepala BKD Muaro Jambi, Dicky Ferdiansyah S, saat dikonfirmasi awak media mengaku belum menerima laporan soal dugaan tersebut.
> “Belum bisa kami simpulkan jarang ngantor. Puskesmas dan RS itu di bawah naungan Dinas Kesehatan, jadi silakan dikoordinasikan dengan baik,” ujar Dicky singkat.
Ironisnya, ketika awak media mencoba meminta klarifikasi langsung kepada dr. Aang Hambali, pesan yang dikirim justru direspons dengan pemblokiran nomor wartawan.
Langkah itu menimbulkan tanda tanya besar di kalangan publik: ada apa dengan Direktur RSUD Sungai Bahar?
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari dr. Aang Hambali maupun pihak Inspektorat Muaro Jambi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi.















